KhotbahKejadian 1:26-31, Minggu 30 Agustus 2015. Invocatio : Berfirmanlah Allah,"baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi (Kejadian 1:26). Ogen : Yohanes 2:1-11. sermom Khotbah Kejadian 30:31-43, Minggu 10 Oktober 2010. Sermon 1 Oktober 2010. Introitus: Amsal 2:6; Bacaan: I Timotius 4: 13-16. Khotbah: Kejadian 30: 31-43. Thema: Bijaksana menmggunakan pengetahuan. (Pentar makeken pemeteh) Pendahuluan. Untuk menjelaskan nats khorbah perlu sekali kitab tahu watak dari dua orang tokoh kita yaitu Laban dan Kejadian1:28 (TB) [PL] [PB] << Kejadian 1 : 28 >>. TB: Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." AYT: Allah memberkati mereka dan Allah Saranauntuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup +++++ YLSA Tanggal: Rabu, 27 Juni 2018 Ayat SH: Kejadian 28:10-22 Judul: Larilah kepada Tuhan Ayat SH: Kejadian 28:10-22 Judul: Larilah kepada Tuhan Dalam dunia ini tidak seorang manusia pun yang sempurna tanpa kesalahan. Sehebat apa pun seseorang, ia tetap manusia fana yang memiliki Kejadian1:28. Ayat ini sebenarnya memang bukan sebuah perintah, namun ayat ini juga bukan sebuah nubuat. Ul 7:14; 28:18), walaupun kemandulan itu sendiri tidak selalu sebagai hukuman Allah, misalnya kemandulan Sara (11:30; 17:17; 18:11-12), Ribka (25:21), Rakhel (29:31). Dari data seperti ini sulit dipahami mengapa kemampuan beranakcucu di Tanggal Kamis, 28 Juni 2018. Ayat SH: Kejadian 29:1-30. Judul: Belajar Merendahkan Hati. Tuhan mendidik manusia dengan banyak cara. Mulai dari teguran sampai hukuman sebagai pendisiplinan. Acap kali kita mengeraskan hati atas teguran Tuhan. Akibatnya Tuhan memberikan hukuman untuk menghancurkan kekerasan hati umat-Nya. xXrGvtt. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka ā€Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.ā€ Berfirmanlah Allah ā€Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.ā€ Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka ā€Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.ā€ Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka ā€œBeranakcuculah dan bertambah banyak ; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.ā€ Kejadian 128 Setelah Allah menciptakan manusia, Ia memberkati mereka dan memberi mereka tugas atau tanggung jawab. Pemeliharaan Allah dan kenikmatan yang manusia bisa dapatkan baru difirmankan di ayat selanjutnya. Kita bisa mengatakan bahwa tanggung jawab harus lebih diutamakan daripada hak kita. Kita membutuhkan keduanya namun tanggung jawab harus menjadi prioritas. Ketika semua orang menuntut hak dan mengecilkan tanggung jawab, maka akan terjadi kekacauan, saling menuntut, pertikaian, dan pada akhirnya kehancuran. Namun ketika semua orang mengedepankan tanggung jawab, hampir semua masalah akan dapat diselesaikan. Ada yang menyatakan bahwa kedewasaan seseorang bisa dinilai dari banyak atau besarnya tanggung jawab dipikulnya. Kalimat ini ada benarnya. Anak kecil hanya mencari kesenangan dan tidak mengerti tentang tanggung jawab. Lambat laun ia bertumbuh dan menyadari bahwa ia harus mengambil peran, dan peran yang signifikan adalah peran yang dibutuhkan, menciptakan perubahan, dan memiliki beban tanggung jawab. Orang dewasa yang menolak untuk mengemban tanggung jawab pasti akan kehilangan identitas, arah hidup, dan makna hidup. Ada yang menyatakan bahwa penyebab sebagian kasus pasien depresi berakar pada penolakan untuk mengemban tanggung jawab dalam hidup. Pertanyaan renungan Apakah kita mengerti tanggung jawab kita di hadapan Allah? Apakah kita mau mengemban atau menolak tanggung jawab? Apakah kita lebih mementingkan hak atau tanggung jawab? Post navigation

makna kejadian 1 28 30